Monday, February 3, 2020

Memahami diri sendiri untuk mendapatkan #SikapMelayani



Memahami diri sendiri untuk mendapatkan #SikapMelayani 4.0 #ServiceAttitude 4.0
Oleh Budiman Wiriakusumah 
Banyak hal yang saya dapatkan sejak saya tingal di Negara Swiss, hal ini dimungkinkan dengan pandangan bahwa setiap kejadian yang dihadapkan adalah sebuah pembelajaran, sehingga hidup ini di-ibaratkan sebagai sebuah sekolah, universitas dengan segala macam disiplin ilmu.  
Sebut saja sebagai “Hard Skill” banyak didapat dari sekolah resmi sebagai contoh belajar ilmu manajemen dapur, itu didapat melalui transefer ilmu pengetahuan di Sekolah/Universitas, meskipun saat ini dengan perkembangan Teknologi, ilmu ini bisa didapatkan melalui internet, jaringan sosial media bahkan jika kita tekun  bisa didaptkan secara Gratis. 
Kepandaian lainnya yg saya dapatkan adalah “Soft Skill , ini bisa diapatkan melalui hubungan kemanusian, salah satunya dengan mempelajari sikap manusia dalam bersosialisasi, tapi yang terpenting adalah untuk mendapatkan ilmu yang satu ini, kita dituntut untuk pandai membaca, mempelajari, diri kita sendiri. Pembelajaran dan Ilmu yang didapat ini tidak instan, harus terlebih dulu dikaji. Pengkajian ilmu ini hanya dimungkinkan jika ada kemauan diri sendiri untuk meningkatkan kapasitas dengan menyadari siapa saya ini. Kepandaian ini juga harus mempunya sebuah kepandaian untuk mendengarkan untuk sering diam. Ada puisi dari seorang pujangga besar abad XII; Rümi yang mengatakan bahwa “SILENCE IS A  LANGUAGE OF GOD, ALL  ELSE IS  POOR TRANLATIONS”.     Saya mengartikan hal ini bahwa dengan diam kita dapat bercakap-cakap dengan Tuhan. Diam dan mengamati, begitu Indahnya bahasa Tuhan, Allah SWT, susahnya kadang kita tidak mengerti apa yang dikatakannya padahal kita sudah dibekali untuk memahaminya, tinggal ada keinginan untuk menyadari dan menggunakannya. 
Kembali dengan ilmu yang saya dapat di Swiss, ini juga dimungkinkan dengan diberikannya kesempatan untuk menekuni pekerjaan di segala bidang. Ilmu Hospitality sebagai dasar saya ternyata banyak membantu dalam bekerja di semua bidang :  
  • Pelayanan; sebagai Kepala Rumah Tangga, Sekretaris, Konsuler/Pelayanan Publik, Protokol
  • Analisa: Ekonomi/analisa data ekonomi yang harus dapat diterjemahkan sebagai peluang,  
  • Politik; analisa dari sebuah statement yang bisa kita jadikan sebuah system komunikasi politik 
  • Sosial-Budaya: ini menyangkut juga cara kita memperkenalkan budaya Bangsa 
      
Ilmu pengetahuan itu telah membawa saya kepada sebuah pemahaman bahwa apapun jenis pekerjaan dan usaha yang dilakukan di dunia ini tujuan akhirnya adalah; Bagaimana hal hal yang kita lakukan ini dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan cita-cita Manusia, diri sendiri dan Manusia lainnya. 
Sebut saja seorangEntrepreuner”, “Pengusaha”, Pedagang, dia harus pandai apa yang dibutuhkan orang lain sehingga dagangannya itu laku, atau produknya yang dipilih, produknya yang dibeli bukan produk lainnya, artinya mereka dituntut untuk dapat membaca kubutuhan dan keinginan olang lain, atau sekelompok Manusia. Seorang Penulis tentuny aingin sekali karyanya itu dibaca oleh orang lain tentunya, artinya bahwa apa yang disampaikan itu pertama, membuat orang mau membaca tentunya, mengantarkan pembaca mendapatkan sesuatu yang dicari atau membuatnya merasa nyaman, dapat membuatnya meningkatkan kapasitas dirinya, dapat menghiburnya. Begitu juga dengan profesi-profesi lainnya. 
Sehingga apabila kita sukses menjalani hidup ini, ada sebuah sikap Jiwa yang harus dipunyai sebagai modal usahanya, sikap itulan yang saya namakan #ServiceAttitude #SikapMelayani bahwa hidup ini Rahmatan lil Alamin, hidup ini Ar Rahman dan Ar Rahim, penuh kasih sayang . Hal ini hanya dimungkinkan dengan dihadirkan kedalam Jiwa kita masing-masing rasa kepedulian terhadap Manusia lainnya; COMPASSION. Ada rasa lain juga yang wajib kita punyai yaitu rasa EMPATHY, concern   terhadap sesama. Saya yakin semua itu akan membawa kita melahirkan KREATIVITAS dalam kita membuar perencanaan, mengambil keputusan, dalam menjalankan tugas sehari-hari apapun profesinya bahkan sebagai ibu Rumahtangga sekalipunmenciptakan sebuah produk, keluar dari kebiaasaan, keluar dari sebuah definisi dan menjadi seorang INNOVATEUR. 

Bern 31 Januari 2020.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts