Tuesday, February 11, 2020



#ServiceAttitude 4.0 
Knowing your Soul
Kenali Jiwa Anda, dijamin bisnis atau pekerjaan  akan sukses! 
oleh Budiman Wiriakusumah 
   
Lah apa hubungannya antara Jiwa dan Bisnis? Saya coba untuk menjelaskannya, meskipun terus terang ilmu  berbisnis yang saya punyai masih minim. Bisnis atau usaha, garis besarnya adalah adanya sebuah pertukaran, disatu sisi ada yg punya barang atau jasa dilain pihak ada yang membutuhkan barang atau jasa, bukankah begitu? Sehingga garis besarnya orang yang berbisnis atau menjual sebuah produk atau jasa tujuannya adalah: 
 
  • Memenuhi kebutuhan orang lain 
  • Semakin banyak orang yang dipenuhi kebutuhannya semakin sukses bisnisnya
  • Memecahkan permasalahan orang lain 
  • Pada akhirnya adanya pertukaran 
  • Pemahaman bahwa saling terpenuhi kebutuhan  
  • Saling meningkatkan kapasitas. 


Mengutip sebuah kalimat tentang Hidup dari  buku yang berjudulPerjanjian Misi Antar Jiwa”, yang ditulis oleh Mas Herwiratno, yang saya sangat berterima kasih sudah dikenalkan oleh sahabat sekolah saya Henny Handayanibahwa Hidup adalah proses Jiwa, mengembangkan dan menyempurnakan dirinya, Jiwa pasti memiliki misinya, dalam rangka penyempuranaan diri sendiri...... Manusia adalah Jiwa yang membadan maka kehidupan adalah wadah dan sarana berproses melaksanakan program tugas dan belajarnya demi menjadi manusia yang berjiwa sempurna, end quote 

Dengan memahami hal tersebut, saya yakin apapun yang kamu lakukan dalam berjalan dimuka bumi ini, berusaha, berbisnis dan bekerja untuk mencapai apa yang kamu cita-citakan, ingatlah bahwa hanya ada satu tujuan: Memenuhi, membantu Jiwa lain dalam sebuah proses pengembangan dan penyempurnaan Jiwa! 

Manusia adalah mahluk sosial, artinya mahluk yang berhubungan dengan manusia lainnya dan saling membutuhkan. Saya ambil contoh, orang-orang yang menciptakan Media Social seperti Facebook, yang saya gunakan untu menulis dan mengekpresikan pemikiran saya didalam sebuah tulisan, atau instagram  atau Whatsapp, adalah mereka yang memiliki kemampuan membaca, menganalisa, kebutuhan Jiwa-jiwa Manusiakemudian menggunakan daya kreativitas untuk masuk kedalam dirinya dan mendapatkan kreatvitas, dan akhirnya hasil ciptaannya digunakan demi memenuhi kebutuhan manusia dalam bersosialisasi. Mereka adalah orang-orang yang mampu membaca dan mengenali Jiwanya, memanfaatkan Teknologi yang dicipatakan manusia lainnya dan akhirnya menjadi orang yang sukses dalam bidangnya. 

Manusia yang melihat dirinya sebagai sebuah Jiwa, bukan badan, bukan pikiran, bukan inelektualnya bukan emosinya, akan melihat Manusia lainnya sebagai Jiwa lainnya. Mereka akan keluar dari kacamata material, menyadari bahwa sebagai Jiwa mereka mempunyai kapasitas tanpa batas, Infinite. 
Dia tidak akan pernah takut akan kematian, bahwa Tubuhnya akan kembali ke Mother-Earth, tanah dimana dia berasal namun jiwanya akan Abadi dalam kehidupan lainnya sesuai dengan apaya yang diyakininya 

Proses pembelajaran Jiwa ini, tidak sepenuhnya disadari dan kadang Manusia juga memliki keinginan yang berganti-ganti sehingga sulit untuk mencapai targetnya. Buatlah sebuah keinginan atau berdoalah untuk sebuah kebahagiaan yang abadi bukan kebahagiaan sesaat seperti kekayaan. Ingat bahwa manusia adalah tanpa batas, mintalah kepada Sang Pencipta sesuatu yang abadi menemani Jiwa-jiwa Infinite, merugilah kita apabila kita hanya memppunyai tujuan-tujuan yang berbatas, tujuan yang hanya hadi di dunia yang kita kenal sekarang. 

Dalam menutup tulisan ini, tiba tiba hadir dalam jiwa saya, sebuah pemikiran; bukankah dengan mengenali Jiwa kita sendiri, mempertanyakan Who Am I, What Am I, dapat dijadikan semacam; CONFLICT RESOLUTION.

Saya mengajak Sahabat-sahabat semua untuk mengenali dan melihat segala sesuatunya dengan Jiwa, agar kita dapat memecahkan segala permasalahan: 
 
  • Dengan diri kita sendiri; dengan EGO,  ketakutan akan kematian, ketakutan akan kemiskinan dll
  •  Dengan Jiwa dalam Badan lainnya 

Bukankan kita Adalah Jiwa yang saling membutuhkan? Bukankan kita bersaudara? Bersama-sama dibesarkan dalam sebuah Keluarga dalam suatu masa? 
Bern, 10 Februari 2020  

No comments:

Post a Comment

Popular Posts