Create Pandemic of Loving Compassion Empathy Creativity
#ServiceAttitude 4.0 instead of Covid-19
Oleh Budiman Wiriakusumah
“Tutup mata kita, kemudian perhatikan napas, tarik napas kemudian keluarkan, tarik napas keluarkan lagi, memang pikiran selalu berusaha mengalihkan namun cobalah perhatikan kembali napas kita, siapa yang menyuruh jantung/paru paru mengambil udara? Itu terjadi dengan sendiri tanpa usaha kita. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan?
Tahukah kita pada saat Anda membaca tulisan ini, tubuh anda mengatur tekanan darah, mengatur mekanisme kehidupan sehingga anda seperti keadaan saat ini. Ini terjadi tanpa perintah pikiran kita, namun terjadi dengan sendirinya sebagai Mahluk yang sempurna. Lihatlah diri kita sebagai Jiwa, sebuah kesadaran. Saya adalah kesadaran sedangkan pikiran, tubuh dan emosi adalah pengalaman didalam sebuah kesadaran. Tubuh kita terbatas dalam waktu, sedangkan Jiwa/Being is infinite tak terbatas, you are not intime you are an infinite being, hadapi masa masa jiwa didalam tubuh sebgai sebuah pengalaman yang tidak perlu ditakutkan. Karena tidak didalam waktu.
Pandemi Covid-19 telah ditetapkan oleh WHO World Health Organization, badan dunia yang menangani kesehatan Global, salah satu anak organisasi Persirakatan Bangsa Bangsa (PBB) yang bermarkas di Kota Jenewa, Swiss, pada hari Rabu, 11 Maret 2020.
Sebelumnya berbagai negara telah mengambil keputusan untuk membatasi penyebaran Korona. Tindakan-tindakan yang agak terlambat dilambil, Italia menutup negaranya, USA baru saja memberlakukan travel warning, menutup negara itu untuk orang-orang yang berasal dari daratan Eropa, yang menurut saya, banyak pimpinan negara, dan otoritas yang berwenang lebih mementingkan menjaga kegiatan ekonomi dari pada keadaan kesehatan masyarakatnya. Lalu bagaimana kita sebagai orang biasa, yang juga harus melakukan kegiatan untuk memenuhi kehidupannya?
Virus dan rasa takut musuh Manusia saat ini
Reaksi pertama kita dalam mendengar segala macam berita baik melalui jalur resmi maupun melalui media sosial dan segala macam jalur lainnya adalah timbul rasa kawatir yang berlanjut dengan rasa takut. Takut yang ditimbulkan oleh kesimpangsiuran berita, miskinnya pengetahuan tentang penyakit yg ditimbulkan dan ketidak tahuan tentang sikap-sikap menjaga kebersihan diri yang sebetulnya mudah dilakukan. Lalu bagaimana cara kita menghadapi rasa takut? Karena ketenangan diri adalah sikap utama dalam kita menghadapi segala macam keadaan, terutama dalam keadaan saat ini. Ketenangan didapat dengan cara mengatasi rasa takut. Rasa takut adanya di dalam diri kita sendiri, lalu bagaimana menjawabnya? Hal pertama yang harus dipelajari adalah mengenal diri kita sendiri, lebih tepatnya kalo kita mengatakan mengenal keberadaan Jiwa, kita menganal diri kita sebagai Jiwa, kesadaran.
Self Healing
Healing berasal dari akar kata yang sama dengan kata Health, Holy yang dapat berarti menjadikan diri kita sehat, menjadikan Jiwa kita sehat. Untuk melakukan healing harus dimulai dengan menyadari bahwa kita atau saya adalah jiwa = Kesadaran sedangkan Badan, pikiran, emosi adalah sebuah pengalaman dalam Jiwa kita, kita keluar dari identifikasi bahwa saya adalah Mind Body and Emotion tapi Saya adalah Jiwa, Soul, Being sebuah kesadaran, conciousness . Lalu bagaimana jiwa dapat melakukan sebuah penyembuhan sendiri? Menghilangkan rasa takut dan kawatir, yang pada waktunya melahirkan rasa kebahagian, optimisme jauh dari rasa ketakutan.
Tafakur / Meditasi / Yoga / Inner Engineering
Apapun Agama dan kepercayaan yang kita punyai, kita dapat melakukan proses healing, proses penyembuhan. Saya ingin sekali berbagi apa yang sudah saya lakukan dalam melakukan proses healing untuk diri saya sendiri.
Saya senang sekali menggunakan kata Tafakur untuk melakukan healing proses:
Waktu yang saya pilih biasanya adalah setelah setelah subuh dan/atau sebelum tidur.
- Duduk dalam posisi yang nyaman, kemudian pejamkan mata
- Perhatian ditujukan kepada napas kita, tarik napas pelan pelan dalam hitungan 4, kemudian dikeluarkan dalam hitungan 6 (jika lebih pendek tidak apa), perhatikan terus nafas dan setelah 2 menit melangkah ke step sleanjutnya
- Hadirkan rasa Gratitude, perasaan syukur yang mendalam, Alhamdulilah betapa kita sudah di anugerahkan dengan segala macam rejeki.
- Perasaan dami tenteram In shaa Allah akan hadir, kemudian ada rasa sifat-sifat Allah Ar-Rahman, Al-Rahiim, kasih sayang Allah, yang akan menghadirkan Compassion, rasa peduli juga terhadap Cintaan Allah lainnya, kepada Jiwa-jiwa lain.
- Perhatikan napas dan jantung kita betapa diri jiwa kita melakukan itu pada saat bersamaan, darah yang mengalir kedalam seluruh tubuh, mengatur tekanan sehingga dalam keadaan berfungsi menyeluruh mengatur mekanisme sehingga tubuh dikatakan sehat.
- Bukankah kita tidak melakukannya? Apa usaha anda sehingga bernapas? Pikiran kita tidak memerintahkan setiap saat untuk bernapas, itu terjadi atas anugerah Allah, proses jiwa.
- Mengalir dalam tubuh kita energy yang begitu pure, suci dan bayangkan itu semuanya didalam tubuh kita, setelah itu kita dapat mengalirkannya ke Manusia manusia lainnya, bayangkan Keluarga anda atau orang-orang ynag Anda cintai, dan semua mahluk yang sama dengan kita, keluar dari identitas, keluar dari limitation kepercayaan.
- Sebelum menyelesaikan nya saya selalu mengucapkan niat ( masih dalam keadaan Tafakur) bahwa saya berniat untuk selalu mempunya jiwa yang bahagia dan tubuh yang sehat penuh enerji, kemudian bayangkan hati anda, niatkan bahwa hati saya akan selalu penuh rasa Compassion, kepedulian terhadap yang lain, rasa kasih sayang, kemudian arahkan ke pikiran, niatkan selalu mempunya pikiran yang selalu siaga dan reflecting, akhirnya saya berniat menjadi Jiwa yang mengalir, Flow, tanpa batas.
Saya percaya jika tafakur, proses healing ini dilakukan tidak hanya untuk diri sendiri namun juga untuk semua mahluk ciptaan Tuhan, tanpa identitas tanpa egoisme, tidak mengikut sertakan kebutuhan material dan dilakukan secara bersama sama, niscaya kita akan menembus melampui keadaan sulit apapun yang ada dihadapan kita. Sadarilah bahwa Anda adalah Jiwa, Being, Kesadaran sedangkan MIND BODY EMOTION are only experiences in your Soul. Karma adalah tindakan yang diambil atas memori yang tersimpan didalam jiwa Anda, dapati pengalaman melalui pure consciousness, jiwa yang suci.
No comments:
Post a Comment