“Meditasi tidak sekedar dilakukan di tempat yg nyaman sunyi dengan musik yg dibuat khusus untuk itu dan arahan lainnya, sah sah saja dilakukan oleh pemula. Namun meditasi harus dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, sehingga kita terlatih untuk dapat melihat diti kita sendiri justru ditengah kehiruk pikukan dunia, kehiruk pikukan menjalani pengalaman sebagai Manusia di Dunia.”
Saya lebih senang menggunakan kata Tafakur, kenapa? Karena Meditasi itu bukan sekedar menutup mata dan memperhatikan nafas, mengosongkan pikiran, meredam emosi, menghadirkan rasa syukur, mengungkapkan intention dll…
Ada yg lebih penting dan harus sesering mungkin yang harus kita lakukan dari itu semua, diluar saat kita meditasi, yaitu mengkaji diri kita sendiri misalnya mengenali topeng-topeng kita pada saat berprilaku sebagai Manusia. Ada juga Ego-ego yg terbentuk dari presepsi diri yg terbentuk dari kecil.
Meditasi tidak sekedar dilakukan di tempat yg nyaman sunyi dengan musik yg dibuat khusus untuk itu dan arahan lainnya, sah sah saja dilakukan oleh pemula. Namun meditasi harus dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, sehingga kita terlatih untuk dapat melihat diti kita sendiri justru ditengah kehiruk pikukan dunia, kehiruk pikukan menjalani pengalaman sebagai Manusia di Dunia.
Mempelajari cara dan berlatih sebagai Diri Sejati (asal muasal jiwa) justru pada saat kita hadit didalam tubuh, pengalaman sebagai Manusia.
Satu hal yg dapat saya
lihat tentang diri saya pada saat saya diajak berlatih untuk melihat
diri saya oleh Alphamovement.id pimpinan Kang Dani Adam (Founder & psychotherapist) yaitu ketidak nyamanan saya melihat ketidak teraturan atau lebih kepada perfectionist, yg dapat berubah emosi yg terlihat di wajah saya.
Untuk dapat menanggalkan dan melakukan latihan, perlu ada niat tentunya plus keberanian untuk mengakui atau ada pengakuan tentang ego yg ada dan secara perlahan menanggalkannya.
Satu hal lagi adalah untuk dapat mengatakan TIDAK, seringkali saya melakukan hal yg tujuan tulus ikhlas namun banyak juga mengorbankan diri saya sendiri.
Pada saat Kita masuk ke masa Pandemie Covid-19 awal Maret 2020, Kang Dani Adam dengan Alphamohement nya menawarkan kepada siapa saja yg berminat untuk dapat bergabung melakukan Mental Hygiene, menemukan ketenangan dengan berlatih melihat kedalam dirinya sendiri, dengan Cuma-Cuma alias gratis tanpa di pungut bayaran.
Covid-19 adalah Virus, sesuatu yg akan hidup dan ada terus, tidak menghilang, jadi apa yang kita lakukan sekarang ini adalah bagaimana tubuh kita dapat beradaptasi dengan Virus yg hidup ini!
Adaptasi tubuh terhadap virus baru ini yg sebagai mahluk hidup juga mempunyai vibrasi, dapat dilakukan dengan banyak cara, ada dengan vaksin ada dengan obat2an namun yg terpenting adalah kita dapat melakukannya dengan meningkatkan kekebalan tubuh, yg didapat tubuh manusia melalui rasa bahagia, rasa damai, didalam diri kita!
Caranya? Tafakur, meditasi sadari bahwa SAYA adalah bukan Pikiran, Emosi dan Tubuh (itu semua hanya bagian dari Saya), bahwa saya adalah Diri Sejati, Pure Consciousness, Ruh Kudus asal kita sebelum RUH itu masuk kedalam Janin.
Sadari, rasakan, nikmati, pengalaman RUH didalam Tubuh Manusia yang pasti akan berakhir dan akan kembali menjadi Ruh Sejati pada saat kematian tiba. Sehingga pada saatnya nanti kita tidak takut, kaget, binggung menjalani perjalanan selanjutnya sebagai RUH.
Lakukan sedini mungkin, keyakinan apapun yang kita yakini harus dan wajib membawa kita mengenal diri kita sebagai RUH.
Puasa Ramadhan ini harus dapat melepaskan segala kemelekatan kita kepada kehidupan dunia dan mengantarkan kita berkenalan dengan SAYA, RUH.